Selasa, 12 Mei 2009

Pemanfaatan Kacang Kratok (Phaseolus lunatus LINN) Sebagai Bahan Substitusi Dalam Pembuatan Tahu

Harga kedelai yang semakin mahal membuat tahu menjadi mahal sehingga perlu adanya alternatif kacang-kacangan lain yang bisa dimanfaatkan sebagai tahu. Kacang kratok adalah salah satu contoh alternatifnya. Kacang kratok ini banyak dijumpai di daerah Pasuruan bagian timur khususnya di Nguling. Pemanfaatan kacang kratok selama ini hanya digunakan sebagai bahan campuran pengolahan ketan, agar dapat meningkatkan nilai ekonomi dan menambah pemanfaatan kacang kratok maka di coba sebagai bahan substitusi dalam pembuatan tahu.
Kacang kratok yang digunakan dalam pembuatan tahu kali ini adalah 10%. Berdasarkan hasil penelitian Munip (2008), tanaman kratok yang termasuk dalam family Fabaceae memiliki kandungan protein pada biji sebesar 25%, total karbohidrat 70,3% dan mempunyai 388 kalori. Adanya kandungan protein inilah yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan tahu.
Dengan substitusi kacang kratok dihasilkan tahu yang lebih kenyal. Hal ini disebabkan oleh kandungan karbohidrat kratok (58,4%) lebih banyak daripada kedelai (34,5%).Penggunaan kacang kratok dan suhu pemanasan 80o C membuat tahu lebih gurih. Hal ini disebabkan oleh perlakuan suhu 80o C, protein dan lemak tidak banyak yang rusak selain itu substitusi kacang kratok yang kandungan karbohidratnya tinggi berpengaruh juga.
Namun perlu adanya penelitian lebih jauh tentag jumlah subtitusi kacang kratok yang tepat agar dihasilkan tahu dengan nilai produksi rendah tapi keuntungan banyak. Bukankah itu yang diharapkan oleh produsen ?

Senin, 11 Mei 2009

Mengubah Pola Pikir Masyarakat Nguling Lewat Pendidikan

Nguling adalah sebuah kecamatan yang terletak di daerah Pasuruan bagian timur. Penduduk Nguling sebagian besar menjadi nelayan, dengan kondisi geografis, daerah pesisir membuat masyarakat Nguling cenderung memiliki sifat malas dan sulit diajak untuk mengembangkan pola pikir mereka . Melalui pendidikan anak-anak mereka diharapkan dapat mengubah pola pikir orang tua mereka. Didirikannya sekolah-sekolah kejuruan seperti SMKN 1 Nguling mulai mengubah pola pikir masyarakat Nguling, contohnya mulai meningkatnya anak-anak Nguling yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Ada satu gurauan rekan-rekan guru, untuk guru yang pertama kali mengajar akan menangis melihat siswa Nguling karena melihat tingkah laku siswa yang berbeda dengan daerah lain. Tetapi dengan motivasi ingin mengubah pola pikir mereka para guru terus berupaya mengajar walaupun banyak polah mereka yang makan hati. Terus berupaya mengembangkan metode pengajaran adalah langkah untuk membuat mereka berubah.